India Kesulitan Bikin Gambar Peringatan
Bahaya Merokok
AN Uyung Pramudiarja : detikHealth
detikcom -
Singapura,
Daripada hanya
berupa tulisan,
peringatan
bahaya rokok
dinilai lebih
efektif jika
disertai gambar.
Namun kalau
gambarnya
mirip zodiak
seperti yang pernah diusulkan di India,
mungkin tidak ada yang takut dan malah
dianggap tidak serius.
Gambar peringatan bahaya rokok yang
dianggap sama sekali tidak menakutkan
tersebut berupa sketsa kalajengking yang
mirip lambang zodiak scorpio. Meski bisa
kalajengking memang mematikan, namun
binatang ini dinilai tidak ada hubungannya
dengan bahaya rokok.
Mungkin jika tidak ada ekornya, gambar
tersebut akan menyerupai kepiting yang di
dalam astrologi melambangkan zodiak
cancer. Setidaknya, nama zodiak untuk yang
lahir tanggap 22 Juni-22 Juli ini mirip
dengan penyakit mematikan yang
disebabkan oleh asap rokok yakni kanker.
Di India, pencantuman gambar peringatan
bahaya merokok dalam kemasan rokok telah
diatur sejak 2003 sesuai rekomendasi
Framework Convention on Tobacco Control
(FCTC). Namun dalam pelaksanaannya, terjadi
tarik ulur terkait masalah waktu dan juga
teknis pemasangannya.
Beberapa usulan gambar pertama kali
diajukan tahun 2006, namun industri rokok
di India keberatan karena ada gambar
mayat yang dinilai terlalu menyeramkan.
Usulan ini kemudian direvisi pada
September 2007 menjadi lebih lunak, namun
masih dianggap menjijikkan.
Revisi kembali dilakukan pada Maret 2008,
kali ini dengan ukuran yang lebih kecil yakni
40-50 persen dari kemasan rokok dan
hanya dipasang di sisi bagian depan saja.
Ilustrasi yang digunakan juga makin tidak
menakutkan dan bahkan tidak ada
hubungannya, misalnya gambar
kalajengking.
"Ukurannya kecil dan lebih mirip gambar
zodiak," komentar Bhavna B Mukhopadhyay,
direktur eksekutif Voluntary Health
Association of India saat memaparkan studi
kasus di India dalam workshop jurnalistik
yang digelar dalam rangkaian 15th World
Conference on Tobacco and Health di
Swissotel Stamford, Singapura, Selasa
(20/3/2012).
Gambar tersebut pada akhirnya memang
tidak digunakan, namun hal itu
menunjukkan bahwa tarik ulur soal
pencantuman bahaya rokok dalam bentuk
gambar tidak hanya terjadi di Indonesia.
India yang sudah meratifikasi FCTC saja
mengalaminya, apalagi Indonesia yang
masih menjadi surga bagi perokok.
Saat ini, kemasan rokok yang dijual di
Indonesia hanya mencantumkan peringatan
bahaya rokok dalam bentuk tulisan.
Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP)
Tembakau sudah mengatur pencantuman
peringatan bergambar, namun teknisnya
belum disepakati dan yang jelas RPP
tersebut sampai sekarang belum disahkan.
Menurut Mukhopadhyay, peringatan
bergambar merupakan cara paling efektif
untuk menyosialisasikan bahaya merokok.
Cara ini bisa mengatasi keterbatasan
berbahasa, sehingga lebih mampu
menjangkau anak-anak serta kelompok buta
huruf yang dianggap paling rentan
terpengaruh budaya merokok.
No comments:
Post a Comment