#Part 117 - Mengenali Ciri Seseorang dari Detak Jantung

#Part 117 - Mengenali Ciri Seseorang dari Detak Jantung

Orang yang memiliki detak jantung tertentu
lebih tinggi sifat neurotisisme-nya. Artinya,
orang-orang ini cenderung lebih banyak
memiliki emosi negatif seperti kecemasan
dan depresi. Orang-orang ini juga
cenderung memiliki emosi positif seperti
rasa bahagia dan ceria yang lebih sedikit.
Detak jantung dipengaruhi oleh aktivitas
listrik jantung dan juga bisa digunakan
untuk memprediksi keramahan, ciri
kepribadian yang menggambarkan
seberapa besar kasih sayang atau empati
seseorang.
Penelitian yang dimuat jurnal PLoS ONE ini
melibatkan 425 orang mahasiswa berusia
18 - 33 tahun. Para siswa menyelesaikan tes
kepribadian dan diukur aktivitas detak
jantungnya menggunakan
elektrokardiografi (EKG).
"Detak jantung dapat digunakan untuk
mengukur kepribadian dengan lebih objektif
dibandingkan metode saat ini. Kepribadian
biasanya diketahui menggunakan psikotes.
Tapi tes ini seringkali menimbulkan bias
sebab orang dapat memilih jawaban yang
menurut mereka lebih dapat diterima.
Misalnya, bisa saja orang melebih-lebihkan
sifatnya sendiri," kata Stefan Koelsch,
profesor psikologi biologi di Freie
Universität Berlin seperti dilansir
Myhealthnewsdaily, Senin (12/3/2012).
Para peneliti juga dapat menggunakan detak
jantung untuk mengetahui ciri khas
gangguan emosi tertentu seperti depresi,
penyakit jantung dan tekanan darah. Suatu
saat nanti, peneliti berharap detak jantung
bisa membantu mendiagnosis gangguan
mental atau mengenali orang yang berisiko
mengalami gangguan mental.
"Ciri-ciri kepribadian dapat mempengaruhi
jantung lewat beberapa cara, baik lewat
koneksi saraf langsung antara otak dan hati,
lewat pola pernapasan atau pelepasan
hormon tertentu," kata Koelsch.
Sebelumnya, Koelsch dan rekan-rekannya
telah menemukan hubungan antara pola
aktivitas listrik jantung dengan kepribadian
yang dingin, yaitu kecenderungan untuk
tidak menunjukkan emosi di depan orang
lain. Dalam penelitiannya, pola serupa terlihat
pada orang yang mendapat skor tinggi
dalam kepribadian neurotisisme dan
mendapat skor rendah pada emosi positif.
Koelsch menduga bahwa pola listrik tertentu
pada jantung bisa memicu beberapa
penyakit. Namun penelitian selanjutnya
masih diperlukan untuk mengkonfirmasi
dugaan ini. Penelitian lain telah menemukan
hubungan antara kondisi emosi yang buruk
seperti depresi dan kecemasan dengan
penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.
"Untuk selanjutnya, kami ingin melihat
apakah intervensi tertentu seperti
mendengarkan musik atau menonton film
akan mengubah keadaan emosional
seseorang dan aktivitas listrik jantung," kata
Koelsch.


No comments:

Post a Comment

Contact Us

Name

Email *

Message *

Back To Top