Jalan itu sakit
sakit parah
roda kami merasakan sakitnya
Jalan itu sakit
sakit parah
nurani kami merasakan tangisnya
Jalan itu sakit
sakit parah
tidak inginkah menengoknya
tengoklah dengan hatimu
rasakan dengan nuranimu
rasakan
seperti kami merasakan deritanya
dengarkan
seperti kami mendengarkan tangisnya
: Jalan itu sakit parah Bapak
sekali ini
rasakan
dengarkan
Anarkhis kami (seperti yang mereka bilang)
adalah meletusnya nurani yang menderita
dan mungkin itu kemarahan Tuhan
jangan hujat
jangan benci
pot-pot bunga
taman-taman
bangunan rumahmu mewahmu yang rusak
tak sebanding dengan rasa sakitnya yang
teramat parah
selama ini
toh, dengan cepat bisa kau ganti lagi
tak peduli harus berapa duit yang kau pakai
teruslah menyakitinya
pasti Tuhan tidak diam
_ end's '12 d' dreamer _
No comments:
Post a Comment