padahal lebih baik dirumah tiduran dilantai dengerin musik..
kipas-kipas.. haha..
kebayang cuaca panas dalam mobil ditengah macet jalur lalu lintas
didepan ada perbaikan jalan. yang terpikirkan cuma keluhan-keluhan
seperti saya kali ini terjebak macet..
ada pemandangan yang amat menyentuh ada sebuah toko bahan bangunan
(matrial) disitu ada beberapa ibu-ibu ngangkut batu bata keatas bak
mobil. sungguh pilu. saya pun tak habis pikir kemana suaminya?
bagaimana anaknya? apa cari uang tambahan. namun itulah cara
menyambung hidup. ada juga seorang bapak-bapak narik gerobag memunguti
gelas plastik dan botol minuman untuk dikilo kemudian dijual. dalam
keadaan macet cuaca panas yang jualan pun beragam dimulai dari
pedagang air minum, gorengan, penjual kipas, tissu. jadi ada hikmah
dari macet ini mereka yg berdagang mencari rupiah juga tujuannya sama
yaitu menyambung hidup menafkahi anak istri.. nggak terbayangkan jika
posisi saya terbalik 180 derajat seperti mereka.. yang kita lakukan
adalah bersabar dalam menghadapi macet. macetnya ekonomi terlihat dari
kemiskinan yang merata..
pernah denger jika kita berjihad melawan kafir kita pasti kaya raya.
menyandra mereka sebagai tawanan dan kita mengambil hartanya. namun
zaman sudah teramat modern.. tak ada hukum rimba tak ada hukum
kekerasan semua diatur oleh rasa keadilan yg tinggi diseluruh penjuru
negeri bahwa keadilan sudah tentu ditegakkan tanpa pamrih.
balik lagi membahas macet. ketika kita berada dalam mobil kita bisa
melihat wajah saudara-saudara kita yang berjalan, ada yang diwarung
es, ada pula yang beli gorengan, ada yang memakaki masker, pelindung
kepala, dan lain-lain agar tidak terlalu panas terhadap cuaca yang
bikin es balok meleleh..
marhaban ya ramadhan tinggal dua puluh lebih kita menghadapi bulan puasa..
okeh selamat berpanas-panas ria semoga dalam keadaan cuaca panas juga
ada kucuran air kebahagiaan..
No comments:
Post a Comment