Lebih baik takut istri tidak berbahagia - lalu bekerja keras, daripada berani menikah tapi takut membiayai.
Kalau kita boleh meyakini pendapat kita sendiri, mengapa orang lain tidak boleh meyakini pendapatnya?
Semua yang tak pernah kamu alami, tak akan mampu kamu rasakan betapa "berat"nya ada dalam situasi tersebut.
Belajar merelakan itu barangkali harus dimulai dengan belajar menerima kenyataan.
Sibukkan diri dengan kegiatan. Galau paling sering datang saat nggak ada kerjaan.
Mungkin orang menyakiti kita hanya sekali. Tapi dgn menyimpan dendam, kita "melukai" diri kita sendiri berkali-kali.
Jangan merasa lebih baik dari siapapun yang bersama dia sekarang, karna jika kamu yang meninggalkan, kamu sudah jauh dari pilihan.
No comments:
Post a Comment