#Part 281 - Hargailah Pekerjaanmu

#Part 281 - Hargailah Pekerjaanmu

Peluang itu seperti pintu, kita tinggal mengetuk pintu yang mana dengan terus berjuang dan berusaha sampai sejauh mana kita mampu mengetuknya.
about motivasi, sebuah cerita motivasi tentang bagaimana kita menghargai pekerjaan.. silahkan disimak.. :)
Seorang eksekutif muda sedang beristirahat siang
di sebuah kafe terbuka. Sambil sibuk mengetik di
laptopnya, saat itu seorang gadis kecil yang
membawa beberapa tangkai bunga
menghampirinya.
”Om beli bunga Om.”
”Tidak Dik, saya tidak butuh,” ujar eksekutif
muda itu tetap sibuk dengan laptopnya.
”Satu saja Om, kan bunganya bisa untuk kekasih
atau istri Om,” rayu si gadis kecil.
Setengah kesal dengan nada tinggi karena
merasa terganggu keasikannya si pemuda
berkata, ”Adik kecil tidak melihat Om sedang
sibuk? Kapan-kapan ya kalo Om butuh Om akan
beli bunga dari kamu.”
Mendengar ucapan si pemuda, gadis kecil itu
pun kemudian beralih ke orang-orang yang lalu
lalang di sekitar kafe itu. Setelah menyelesaikan
istirahat siangnya,si pemuda segera beranjak dari
kafe itu. Saat berjalan keluar ia berjumpa lagi
dengan si gadis kecil penjual bunga yang kembali
mendekatinya. ”Sudah selesai kerja Om,
sekarang beli bunga ini dong Om, murah kok satu
tangkai saja.”
Bercampur antara jengkel dan kasihan sipemuda
mengeluarkan sejumlah uang dari sakunya. “Ini
uang 2000 rupiah buat kamu. Om tidak mau
bunganya, anggap saja ini sedekah untuk kamu,”
ujar si pemuda sambil mengangsurkan uangnya
kepada si gadis kecil.
Uang itu diambilnya, tetapi bukan untuk
disimpan, melainkan ia berikan kepada pengemis
tua yang kebetulan lewat di sekitar sana. Pemuda
itu keheranan dan sedikit tersinggung.
”Kenapa uang tadi tidak kamu ambil, malah
kamu berikan kepada pengemis?”
Dengan keluguannya si gadis kecil menjawab,
”Maaf Om, saya sudah berjanji dengan ibu saya
bahwa saya harus menjual bunga-bunga ini dan
bukan mendapatkan uang dari meminta-minta.
Ibu saya selalu berpesan walaupun tidak punya
uang kita tidak bolah menjadi pengemis.”
Pemuda itu tertegun, betapa ia mendapatkan
pelajaran yang sangat berharga dari seorang anak
kecil bahwa kerja adalah sebuah kehormatan,
meski hasil tidak seberapa tetapi keringat yang
menetes dari hasil kerja keras adalah sebuah
kebanggaan. Si pemuda itu pun akhirnya
mengeluarkan dompetnya dan membeli semua
bunga-bunga itu, bukan karena kasihan, tapi
karena semangat kerja dan keyakinan si anak
kecil yang memberinya pelajaran berharga hari
itu.
Tidak jarang kita menghargai pekerjaan
sebatas pada uang atau upah yang diterima.
Kerja akan bernilai lebih jika itu menjadi
kebanggaan bagi kita. Sekecil apapun peran
dalam sebuah pekerjaan, jika kita kerjakan
dengan sungguh-sungguh akan memberi
nilai kepada manusia itu sendiri. Dengan
begitu, setiap tetes keringat yang mengucur
akan menjadi sebuah kehormatan yang
pantas kita perjuangkan.




No comments:

Post a Comment

Contact Us

Name

Email *

Message *

Back To Top