kisah ini saya kutip dari Novel Teenlit-nya Ken Terate yang berjudul
"My Friends, My Dreams"
(sediakan cemilan buat membaca)
seorang bijak meminta murid-muridnya memasukkan tomat sejumlah orang
yang mereka benci kedalam karung, ada yang memasukkan sepuluh tomat
karena ia membenci sepuluh orang, ada yang memasukkan lebih dari
sepuluh, ada pula yang hanya memasukkan dua, namun ada pula yang tidak
memasukkan apa pun. Sang bijak meminta murid-muridnya membawa tomat
itu kemana pun mereka pergi. Satu-dua hari mereka masih mampu membawa
karung itu. Lama-lama mereka merasa keberatan. Karung itu mengganggu
dan mulai membusuk. Mereka memutuskan untuk mengurangi jumlah tomat
yang mereka bawa. Lama-lama mereka memutuskan untuk membuang semua
tomat. Mereka sangat senang karena kini mereka tak punya beban. Karena
mereka telah membuang kebencian.
"My Friends, My Dreams"
(sediakan cemilan buat membaca)
seorang bijak meminta murid-muridnya memasukkan tomat sejumlah orang
yang mereka benci kedalam karung, ada yang memasukkan sepuluh tomat
karena ia membenci sepuluh orang, ada yang memasukkan lebih dari
sepuluh, ada pula yang hanya memasukkan dua, namun ada pula yang tidak
memasukkan apa pun. Sang bijak meminta murid-muridnya membawa tomat
itu kemana pun mereka pergi. Satu-dua hari mereka masih mampu membawa
karung itu. Lama-lama mereka merasa keberatan. Karung itu mengganggu
dan mulai membusuk. Mereka memutuskan untuk mengurangi jumlah tomat
yang mereka bawa. Lama-lama mereka memutuskan untuk membuang semua
tomat. Mereka sangat senang karena kini mereka tak punya beban. Karena
mereka telah membuang kebencian.
No comments:
Post a Comment