Vespa Kuning

Vespa Kuning

"temui aku diperpus, kalo kamu kesini berarti kita jadian, 'J'.."
itulah bunyi sepucuk surat yang diterima Dhea dilaci mejanya.
Maka Dhea pun ke Perpustakaan namun ketika ke perpus yang ditemui
bukan John tetapi Joko si siswa sekelasnya yang punya vespa kuning dan
culun abis gayanya.
Kini Joko sudah nangkring depan rumah Dhea menjemput dirinya jam 6.00
dan masuk sekolah pun 7.30 berarti masih ada waktu 1 setengah jam.
"Dhea, buruan mandi Joko udah ngejemput tuh" kata ibunya.
"sebel gue, kalo tau begini, gue ngga bakalan ke perpus nyamperin dan
tenyata Joko bukan John" rutuk Dhea dalam hati.
Sampai di sekolah dengan vespa kuning diliriknya Jhon, tak hentinya
Joko mengingatkan makan siang pas istirahat.
Selalu setia itulah Joko, walau Joko tak mengetahui bahwa Dhea tak
mencintainya. Ironis memang.
"duh yang jadian sama vespa kuning" sahut teman-temannya.
"kalo udah jadian emang masalah buat loe!!?" balas Dhea pada temannya.
Kalo dipikir memang Joko keren dalam hati Dhea.
Namun hari itu datang juga dimana Dhea harus memutuskan Joko karena
sok ngatur-ngatur, padahal sebenarnya Dhea tak mencintai Joko.
"Joko, maafin aku ya, maaf teleponmu dan smsmu tak Dhea balas coz
Dhea, ngga suka diatur-atur, aku mencintai Jhon, dan bukan kamu, sorry
yach?"
Joko hanya memandang Dhea "kamu yakin Dhea?"
"yakin 100persen Joko".
Setelah itu Dhea merajut kasih dengan Cowok incarannya yaitu John, dan
John pun menerimanya.
Tapi tak seperti Joko yang pengertian, John tak pernah ingat sedikit
pun pada Dhea, dan terlalu sibuk.
"John, kamu dimana?" suara Dhea sesenggukan menanti kabar ditelepon.
"aku lagi main futsall nanti kukabar lagi" ucap John.
Dhea menangis sejadinya, dan mengutuk menyesal telah memilih John, dan
teringat pada Joko.
Diatas meja belajar ada saputangan kuning pemberian Joko ketika pulang
sekolah kehujanan yang mengusut airmatanya disitu tertulis inisial 'J'
langsung dia telepon Joko.
"Joko, kamu dimana? aku kangen vespa kuningmu" ucap Dhea dan yakin
jatuh pilihannya pada Joko.
"aku dirumah lagi ngelapin sikuning (vespa)". Suaranya masih seperti dulu.
Seulas senyum tulus melukis wajah Dhea.



No comments:

Post a Comment

Contact Us

Name

Email *

Message *

Back To Top