berdasarkan
riset
perusahaan
keamanan
Symantec, tak
lagi masuk daftar top 10 negara yang punya
risiko keamanan tertinggi dari daftar
ancaman virus dan serangan sejenisnya.
Namun tetap saja, menurut Country Director
Symantec Indonesia Darric Hor, Indonesia
harus tetap waspada. Lebih baik 'sedia
payung sebelum hujan'. Sebab, yang
namanya ancaman, bisa datang dari mana
saja, di saat yang tak terduga.
"Ya, itu kabar baik. Indonesia tak lagi ada
dalam daftar top 10 kami. Tapi seiring
evolusi teknologi, ancaman juga akan ikut
menyesuaikan diri mengikut tren yang
terjadi," papar Darric dalam media meeting
di Grand Hyatt, Jakarta, Kamis (8/3/2012).
Seiring perkembangan teknologi yang saat
ini mengarah ke cloud dan mobile, virus,
spam, trojan, dan ancaman keamanan data
lainnya juga akan ikut berevolusi
menyesuaikan diri.
Masalah ini dinilai Symantec harus
ditanggapi serius, baik itu oleh perusahaan
enterprise, maupun perusahaan kecil dan
menengah (UKM). Sebab, di mana ada
perputaran uang lewat komputasi data, di
situ pula ancaman bisa terjadi.
"Contohnya, cloud computing. Dua tahun
yang lalu, Indonesia belum melihatnya
sebagai hal yang perlu dikhawatirkan. Tapi
sekarang, kami melihat keamanan di cloud
menjadi isu terbesar, dengan risiko
ancaman hilangnya data pelanggan,"
lanjutnya.
Kekhawatiran ini dinilai tak bisa disepelekan.
Sebab, begitu data sensitif di-share di cloud
(internet), siapa pun bisa saja membuka dan
menyalahgunakannya tanpa otorisasi sang
pemilik data.
"Informasi soal gaji, misalnya. Ini masalah
sensitif. Tidak semua orang berhak untuk
mengaksesnya. Ini dilema yang terjadi di
cloud. Sebab, perusahaan akan condong
menggunakannya. Virtualisasi mengurangi
biaya perusahaan," kata Darric.
Yang menjadi persoalan lainnya, masih
menurut riset Symantec, lebih dari 50%
perusahaan UKM tidak siap dengan yang
namanya disaster recovery plan untuk data-
data sensitifnya. Jelas, ini membahayakan
perusahaan.
"Tak hanya bisnis perusahaan saja yang bisa
hancur, tapi juga reputasi di mata rekanan
bisnis. Perusahaan bisa kehilangan
kepercayaan. Jangan sampai itu terjadi,"
Darric mengingatkan.
Symantec yang tengah melancarkan
program 'bersih-bersih' ancaman data
security, memang menjadikan Indonesia
sebagai pilot project mereka di tahun 2012
ini. Jika, project ini berhasil, maka program
'Symantec Everywhere' ini akan
dikembangkan juga ke negara lain.
No comments:
Post a Comment