kita menjumpai
orang yang
selalu merasa
khawatir
dengan segala
macam hal
bahkan untuk
hal-hal yang
belum terjadi?
Mungkin yang
kita jumpai itu adalah orang yang
mengalami Gangguan Kecemasan
Menyeluruh atau dalam bahasa inggrisnya
disebut Generalized Anxiety Disorder (GAD).
Dalam praktik sehari-hari saya lebih banyak
menjumpai pasien dengan jenis kelamin
perempuan yang mengalami hal ini
dibandingkan laki-laki. Pasien pun kadang
tidak berobat atau menunda pengobatan
sebelum akhirnya merasa tidak nyaman
sekali atau ketika keluhan-keluhan fisik
(psikosomatik) sudah mulai muncul.
Tidak heran biasanya kondisi ini menahun
dan tidak mendapatkan pengobatan di saat-
saat awal orang tersebut mengalami
kecemasan ini.
Gejala dan Tanda
Sebagai salah satu tipe dari gangguan
kecemasan, kadang gejala kecemasan pada
pasien dengan gangguan cemas
menyeluruh mirip dengan pasien dengan
gangguan panik.
Tapi ada beberapa hal yang khas untuk
gejala pasien dengan gangguan cemas
panik seperti:
a. Perasaan khawatir berlebihan terhadap
hampir semua aspek kehidupan
b. Perasaan lelah berlebihan yang tidak
disebabkan karena faktor kelelahan fisik
c. Iritable atau mudah tersinggung
d. Sulit konsentrasi
e. Gejala fisik seperti kaku otot (pegal2),
gangguan tidur atau sulit relaks
Biasanya 3 dari gejala ini dialami pasien
untuk menentukan diagnosis suatu
Gangguan Kecemasan Menyeluruh.
Penyebab
Secara pasti penyebab dari gangguan ini
tidak diketahui tetapi beberapa teori
terutama biologis dan psikologis telah
dikemukakan. Kondisi gangguan ini terkait
sistem di otak adalah adanya
ketidakseimbangan di sistem monoamine
terutama adalah sistem serotonin.
Inilah yang membuat pasien dengan
gangguan ini menjadi lebih baik jika
diberikan obat antidepresan golongan SSRI
seperti Sertraline dan golongan SNRI seperti
Venlafaxine.
Secara psikologis ada dua teori yang
dikemukakan berhubungan dengan
gangguan kecemasan menyeluruh. Teori
Psikoanalisis yang dikemukakan oleh
Sigmund Freud mengatakan kondisi ini
terkait dengan konflik internal bawah sadar
yang tidak terselesaikan dan akhirnya timbul
dalam kekhawatiran yang terus menerus
sepanjang hidup.
Teori kognitif berkaitan dengan hal ini
berhubungan dengan cara individu untuk
melihat sisi negatif dari kondisi
lingkungannya sehari-hari. Individu lebih
cenderung memilih sisi negatif dari kondisi
kesehariannya atau 'memilih' untuk tetap
selalu berpikir negatif berkaitan dengan hal-
hal yang berhubungan dengan
kesehariannya.
Pengobatan
Pengobatan pasien dengan gangguan
kecemasan menyeluruh meliputi sisi biologis
(psikofarmaka), sisi psikologis (psikoterapi)
termasuk di dalamnya dukungan suportif
dari lingkungannya. Pengobatan dengan
obat psikofarmaka telah terbukti secara
ilmiah mampu memberikan perbaikan pada
pasien.
Obat golongan SSRI seperti Sertraline dan
obat golongan SNRI seperti Venlafaxine
dinyatakan telah banyak membantu
perbaikan pasien dengan gangguan
kecemasan menyeluruh.
Buspirone juga merupakan obat
antidepresan pilihan untuk terapi ini
walaupun belakangan sudah lebih
ditinggalkan pemakaiannya dalam praktek
sehari-hari karena Buspirone bekerja lebih
lama dan sangat spesifik untuk gangguan
cemas menyeluruh saja.
Sedangkan kondisi gangguan kecemasan
menyeluruh sering berbarengan dengan
gejala-gejala panik bahkan depresi pada
kondisi yang sudah menahun.
Psikoterapi dengan pendekatan terapi
kognitif dilakukan untuk mengurangi
pikiran-pikiran negatif pasien atau
mengalihkannya ke hal yang lebih positif.
Mengalihkan dan mengurangi pikiran-
pikiran negatif ini pada prakteknya butuh
waktu yang panjang sehingga terkadang
pasien harus mengikuti pengobatan sampai
beberapa bulan bahkan tahun. Salam Sehat
Jiwa.
Penulis
Dr. Andri, SpKJ
Psikiater Bidang Psikosomatik Medis
Klinik Psikosomatik RS OMNI Alam Sutera
No comments:
Post a Comment