dan otak karena
stroke bisa
membuat orang
lumpuh. Namun
seorang
perempuan di
Belanda
mengalami
dampak lain dari
kerusakan otak semacam itu, yakni tidak
bisa mengenali kerabatnya sendiri sebab
wajahnya semua tampak jelek.
Awalnya, perempuan berinisial JS (62 tahun)
asal Belanda ini mengalami stroke iskhemik
atau stroke yang disebabkan oleh
penyumbatan pembuluh darah yang menuju
ke otak. Akibatnya ia harus mendapat
perawatan di rumah sakit selama beberapa
waktu.
Sepulang dari perawatan, ia mengalami hal
yang tidak pernah ia duga sebelumnya. Saat
seorang perempuan muda ingin
memeluknya, JS sama sekali tidak bisa
mengenali bahwa perempuan muda itu
adalah anaknya sendiri meski sebelumnya
selalu tinggal serumah.
Namun ketika bertemu dengan anak
perempuannya yang lain, yang sudah 8
tahun tidak pernah bertemu, JS bisa
mengenali wajahnya dan akhirnya nyaman-
nyaman saja saat berpelukan. Demikian juga
dengan orang-orang asing yang bukan
keluarganya sendiri, JS masih mengenali.
Keanehan kembali dirasakannya saat
seorang anak kecil datang, lalu tiba-tiba
minta dipangku. JS yang tidak mengenali
anak itu merasa jijik sebab menurutnya
wajahnya sangat asing dan aneh, sedikitpun
tidak terpikir bahwa anak tersebut adalah
cucunya sendiri.
"Tentu saja, JS merasa sedih dan malu
karena tidak bisa mengenali keluarganya
sendiri dan di matanya wajah mereka
tampak jelek," kata Dr Joost Heuting dari
University of Groningen yang memimpin
penelitian itu seperti dikutip dari MSNBC,
Jumat (16/3/2012).
Dr Heuting lalu melakukan pemeriksaan
fungsi otak. Hasilnya, JS bisa mengenali 95
persen wajah orang asing yang jarang
berinteraksi dengannya, 76 persen wajah
selebritas dan tokoh terkenal termasuk Julia
Roberts dan Elvis Presley, namun hanya bisa
mengenali 49 persen wajah keluarganya
sendiri.
Menurut Dr Heuting, JS mengalami gangguan
yang disebut prosopometamorphopsia,
yakni ketidakmampuan untuk mengenali
wajah. Gangguan ini dipicu oleh kerusakan
otak di bagian posterior, yang mengatur
proses pengenalan wajah dalam konteks
emosional.
JS hanya bisa mengenali wajah-wajah orang
asing dan para selebritas, karena secara
emosional tidak memiliki kedekatan
personal dengannya. Perubahan interpretasi
wajah hanya terjadi saat berhadapan
dengan kerabat dan keluarganya sendiri,
yang setiap hari selalu menjalin interaksi
emosional dengan dirinya.
No comments:
Post a Comment