ASSAM (Pos Kota) - Gerilyawan suku Bodo menembak mati puluhan umat
muslim India di negara bagian Assam, dalam serangan tiga hari.
Menurut laporan Hindustan Times (Minggu 4 Mei), 9 mayat kembali
ditemukan menambah angka kematian menjadi 33 orang. Kerusuhan ini
muncul menjelang pemiihan umum di India yang terus memicu perpecahan
etnis dan agama di negara ini.
Dari 9 korban menurut laporan Reuters, 6 diantaranya merupakan wanita
dan anak-anak "kami jadi takut tinggal di desa kami, kecuali ada
keamanan yang disediakan pemerintah" kata Anwar Islam saat tengah
membeli makanan di Barama, sekitar 30 km dari kediamannya di Distrik
Baksa, lokasi kekerasan terjadi.
Anwar bercerita saat itu orang-orang bersenjata datang ke desanya,
Masalpur dengan sepeda. Mereka kemudian menembakkan senapan tanpa
pandang bulu dan membakar pemukiman warga.
Menanggapi masalah ini, perwakilan suku Bodo, yang merupakan pengikut
agama Bathouist, menuturkan banyak umat muslim di Assam yang merupakan
imigran ilegal dari Bangladesh. Kelompok muslim ini diklaim telah
melanggar batas tanah leluhur suku Bodo.
Bentrokan terbesar pernah terjadi pada 2012. Saat itu, puluhan orang
tewas dan 400 ribu orang meninggalkan rumah mereka. (johara/bu)