RESUME MODUL BAHASA INDONESIA PPG DALAM JABATAN 2018

RESUME MODUL BAHASA INDONESIA PPG DALAM JABATAN 2018



RESUME MODUL BAHASA INDONESIA

1. Hakikat Bahasa
Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh kelompok sosial tertentu untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri. Bahasa merupakan alat komunikasi sosial yang berupa sistem simbol bunyi yang dihasilkan dari ucapan manusia. Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan sarana untuk berinteraksi dengan manusia lainnya di masyarakat, untuk kepentingan interaksi sosial itu, maka dibutuhkan suatu wahana komunikasi yang disebut bahasa. lambng dari bahasa. Ciri atau sifat yang hakiki dari bahasa yaitu:
a. bahasa itu adalah sebuah sistem;
b. bahasa itu berwujud lambang;
c. bahasa itu berupa bunyi;
d. bahasa itu bersifat arbitrer;
e. bahasa itu bermakna;
f. bahasa itu bersifat konvensional;
g. bahasa itu bersifat unik;
h. bahasa itu bersifat universal;
i. bahasa itu bersifat produktif;
j. bahasa itu bervariasi;
k. bahasa itu bersifat dinamis.

a. Bahasa itu adalah Sebuah Sistem
Bahasa sendiri adalah sistem, terdiri dari beberapa komponen yang memiliki fungsi tertentu dan memiliki tujuan/makna. Sistem berarti susunan teratur berpola yang membentuk suatu keseluruhan yang bermakna atau berfungsi.
b. Bahasa itu Berwujud Lambang
Bahasa merupakan perwujudan dari lambang bunyi. Terlihat jelas pada saat bahasa tulis, penulisan huruf merupakan lambang dari bahasa.
c. Bahasa itu Berupa Bunyi
Menurut Kridalaksana (1983), bunyi adalah kesan pada pusat saraf sebagai akibat dari getaran gendang telinga yang bereaksi karena perubahan dalam tekanan udara. Bunyi bahasa adalah bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia. Akan tetapi juga tidak semua bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia termasuk bunyi bahasa.
Bunyi bahasa merupakan bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia yang bermakna.
d. Bahasa itu Bersifat Arbitrer
Kata arbitrer bisa diartikan 'sewenang-wenang, berubah-ubah, tidak tetap, mana suka'. Air dalam bahasa Indonesia artinya cairan, air dalam bahasa Inffris artinya udara.
e. Bahasa itu Bermakna
Bahasa harus bermakna, memiliki arti dan maksud tertentu. Contoh: [malam], [adik], [ibu], [lampu], [santai]: bermakna => bahasa [dmal],
[qwer], [ikikl], [ykow]: tidak bermakna => bukan Bahasa
f. Bahasa itu Bersifat Konvensional
Bahasa memang mana suka, sewenang-wenang, tapi sifatnya disepakati oleh kelompok tertentu.
g. Bahasa itu Bersifat Unik
Bahasa bersifat unik, artinya setiap bahasa memiliki ciri khas yang tidak dimiliki oleh bahasa lainnya. Ciri khasnya sistem bunyi, sistem pembentukan kata, sistem pembentukan kalimat, atau sistem-sistem lainnya.
h. Bahasa itu Bersifat Universal
Selain bersifat unik, bahasa juga bersifat universal. Artinya, ada ciriciri yang sama yang dimiliki oleh setiap bahasa yang ada di dunia ini.
Misalnya, ciri universal bahasa yang paling umum adalah bahwa bahasa itu mempunyai bunyi bahasa yang terdiri dari vokal dan konsonan..
l. Bahasa itu Bersifat Produktif
Bahasa bersifat produktif, artinya meskipun unsur-unsur bahasa itu terbatas, tetapi dengan unsur-unsur yang jumlahnya terbatas itu dapat dibuat satuan bahasa yang tidak terbatas, meski secara relatif, sesuai dengan sistem yang berlaku dalam bahasa itu. Misalnya, kita ambil fonem dalam bahasa Indonesia, /a/, /i/, /k/, dan /t/. Dari empat fonem tersebut dapat kita hasilkan satuan-satuan bahasa:
/i/-/k/-/a/-/t/
/k/-/i/-/t/-/a/
/k/-/i/-/a/-/t/
/k/-/a/-/i/-/t/


j. Bahasa itu Bervariasi
Anggota masyarakat suatu bahasa biasanya terdiri dari berbagai orang dengan berbagai status sosial dan latar belakang budaya yang tidak sama. Karena perbedaan tersebut maka bahasa yang digunakan menjadi bervariasi.
k. Bahasa itu Bersifat Dinamis
Bahasa tidak pernah lepas dari segala kegiatan dan gerak manusia sepanjang keberadaan manusia itu sebagai makhluk yang berbudaya dan bermasyarakat. Karena keterikatan dan keterkaitan bahasa itu dengan manusia, sedangkan dalam kehidupannya di dalam masyarakat kegiatan manusia itu selalu berubah, maka bahasa menjadi ikut berubah, menjadi tidak tetap, menjadi dinamis.
Perubahan itu dapat berupa pemunculan kata atau istilah baru, peralihan makna sebuah kata, dan perubahan-perubahan lainnya.

Ada tiga istilah dalam variasi bahasa yaitu:
1) Idiolek: Ragam bahasa yang bersifat perorangan.
2) Dialek: Variasi bahasa yang digunakan oleh sekelompok anggota masyarakat pada suatu tempat atau suatu waktu.
3) Ragam: Variasi bahasa yang digunakan dalam situasi tertentu. Misalnya, ragam baku dan ragam tidak baku.

2. Fungsi Bahasa
Bahasa adalah alat komunikasi sosial yang berupa simbol bunyi yang dihasilkan dari alat ucap manusia. Bahasa adalah salah satu sarana untuk berinteraksi antar sesama manusia. Setiap masyarakat memiliki bahasanya masing-masing. Dalam berkomunikasi, alat yang sering digunakan adalah bahasa, baik berupa bahasa tulis maupun bahasa lisan. Bahasa sebagai sarana komunikasi mempunyai fungsi berdasarkan kebutuhan seseorang secara sadar atau tidak sadar yang digunakannya. Bahasa merupakan alat untuk mengekspresikan diri, alat komunikasi, dan sarana untuk kontrol sosial.
Sebagai alat komunikasi, bahasa memiliki empat fungsi sebagai berikut:
a) Fungsi Informasi
Bahasa berfungsi untuk menyampaikan informasi timbal balik antar anggota keluarga maupun anggota-anggota masyarakat.

Contoh fungsi bahasa sebagai alat komunikasi dalam fungsi
informasi: 1) Kita mendapatkan informasi dari berita televisi maupun koran; 2) pengumuman hasil seleksi tes CPNS diumumkan melalui website;

b) Fungsi Ekspresi Diri
Bahasa memiliki fungsi ekspresi diri berarti bahwa bahasa berfungsi untuk menyalurkan perasaan, sikap, gagasan, emosi atau tekanan-tekanan pembicara. Bahasa sebagai alat untuk mengekspresikan diri ini dapat menjadi media untuk menyatakan keberadaan (eksistensi) diri, membebaskan diri dari tekanan emosi, dan untuk menarik perhatian orang lain.

c) Fungsi Adaptasi dan Integrasi
Bahasa memiliki fungsi adaptasi dan integrasi yaitu untuk menyesuaikan dan membaurkan diri dengan anggota masyarakat. Melalui bahasa, seseorang dapat belajar tentang adat istiadat, pola hidup, perilaku, dan etika dalam suatu masyarakat. Jika seseorang mudah beradaptasi dengan masyarakat, maka dengan mudah juga dia akan membaurkan diri (integrasi) dengan kehidupan masyarakat tersebut. Wujud
fungsi bahasa sebagai fungsi informasi misalnya: berita, pengumuman, petunjuk pernyataan lisan ataupun tulisan melalui media massa, baik media cetak (koran, majalah, dan lain-lain) ataupun elektronik (televisi, radio, website/blog, dan lain-lain).

d) Fungsi Kontrol Sosial
Bahasa berfungsi mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain. Apabila fungsi ini berlaku dengan baik maka semua kegiatan sosial akan berlangsung dengan baik juga. Tentunya dengan penyampaian bahasa yang komunikatif dan persuasif.
Sebagai contoh, pendapat seorang Kepala Desa akan ditanggapi dengan baik oleh masyarakatnya. Dengan bahasa, seseorang bisa mengembangkan kepribadian dan nilai-nilai sosial kepada tingkat yang lebih berkualitas.

3. Kedudukan Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang penting di negara kita. Pentingnya peranan bahasa Indonesia antara lain bersumber dari ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 dan pasal 36 UUD 1945.

Penggunaan Bahasa Indonesia lebih luas penyebaraannya bila dibandingkan dengan bahasa Nusantara lainnya dan menduduki tempat teratas. Bahasa Indonesia sebagai Bahasa kedua dipakai dari Sabang sampai Merauke. Di beberapa daerah, bahasa Indonesia dijadikan Bahasa setempat, seperti di pantai Timur Sumatra, Riau, Bangka, daerah pantai Kalimantan. Bahkan bahasa Indonesia dipakai dan dipelajari di beberapa negara seperti Australia, Filipina, Jepang, Korea, Rusia, India, Ceko, Jerman, Prancis, Irlandia, Inggris, Amerika, sebagai Bahasa asing.
Kedudukan Bahasa Indonesia diidentifikasikan menjadi bahasa persatuan, bahasa nasional, bahasa negara, dan bahasa standar.
Keempat posisi bahasa Indonesia itu mempunyai fungsi masing-masing seperti berikut:
a. Bahasa Persatuan
Bahasa persatuan adalah alat pemersatu suku bangsa, yaitu pemersatu suku, agama, rasa dan antar golongan (SARA) bagi suku bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke . Fungsi pemersatu ini sudah dicanangkan dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.
b. Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional
Bahasa Nasional adalah fungsi jati diri Bangsa Indonesia bila berkomunikasi dengan negara luar. Fungsi bahasa nasional ini dirinci sebagai berikut:
1) Lambang kebanggaan kebangsaan Indonesia
2) Identitas nasional dimata internasional
3) Sarana hubungan antarwarga, antardaerah, dan antar budaya, dan
4) Pemersatu lapisan masyarakat: sosial, budaya, suku bangsa, dan bahasa
c. Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara

Fungsi Bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai bahasa Negara:
1) Bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa resmi kenegaraan. Sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahasa Indonesia dipakai dalam acara resmi kenegaraan, seperti pidato kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun tulisan.
2) Bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa pengantar di dalam dunia pendidikan dimulai dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi.


3) Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. Bahasa Indonesia sebagai alat perhubungan di dalam masyarakat yang sama latar belakang sosial budaya dan bahasanya, bukan hanya dipakai sebagai alat komunikasi timbal-balik antara pemerintah dan masyarakat luas, maupun sebagai alat perhubungan antar
daerah dan antar suku saja.
4) Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi. Penutur Bahasa Indonesia di negara kita menduduki peringkat teratas, baik digunakan sebagai Bahasa pertama ataupun kedua. Hal ini akan terus bertambah karena disebabkan oleh arus urbanisasi, perkawinan antar suku, 'keputusan' orang tua masa kini, dari berbagai latar belakang budaya yang ingin menjadikan anaknya penutur asli bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia adalah alat yang memungkinkan kita membina dan mengembangkan kebudayaan nasional sedemikian rupa sehingga ia memikili ciri-ciri dan identitasnya sendiri, yang membedakannya dari kebudayaan daerah. Bahasa Indonesia adalah alat yang memungkinkan kita membina dan mengembangkan kebudayaan nasional sedemikian rupa sehingga ia memikili ciri-ciri dan identitasnya sendiri, yang membedakannya dari kebudayaan daerah.

4. Ragam Bahasa
Bahasa adalah salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia dapat saling berkomunikasi, saling berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lain, dan meningkatkan kemampuan intelektual. Bahasa Indonesia memiliki banyak ragamnya yang disebabkan oleh beragam penutur dan luas pemakaiannya. Oleh karena itu, penutur harus mampu memilih ragam bahasa yang sesuai dengan dengan keperluannya, apapun latar belakangnya.
Ragam bahasa Indonesia di masyarakat sangat beragam. Namun masih bisa dipahami antar satu dengan lainnya, sebab intisari bersama atau terasnya (ciri dan kaidah tata bunyi, pembentukan kata, tatamakna) umumnya sama. Bila dilihat dari golongan penutur bahasa, bahasa Indonesia dirinci menurut patokan daerah (logat/dialek), pendidikan, dan sikap penutur.


Keanekaan logat terlihat dari tekanannya, turun-naiknya nada, dan panjang pendeknya bunyi bahasa yang menimbulkan aksen yang bermacam-macam.
Contohnya adalah bunyi /t/ dan /d/ pada orang Bali, pelafalan putera Tapanuli, Jawa, dan lain-lain. Ragam Bahasa juga bisa dilihat dari unsur tatabunyi, perbedaan kosa kata, dan variasi gramatikal.
Pemakaian bahasa Indonesia oleh orang yang berpendidikan formal dengan yang tidak berpendidikan formal juga memiliki perbedaan. Dalam tata bunyi misalnya, orang yang berpendidikan formal akan melafalkan /f/ dengan tepat pada kata-kata
berikut: film, fitnah dan juga bunyi /ks/ pada kata kompleks.
Namun berbeda dengan orang yang tidak berpendidikan formal. Mereka akan melafalkannya menjadi /p/ dan /k/, sehingga menjadi pilem, pitnah, dan komplek.
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut
hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara (Bachman, 1990). Seiring dengan perkembangan zaman yang sekarang ini banyak masyarakat yang mengalami perubahan. Bahasa pun juga mengalami perubahan.
Perubahan itu berupa variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai keperluannya. Agar banyaknya variasi tidak mengurangi fungsi bahasa sebagai alat komunikasi yang efisien, dalam bahasa timbul mekanisme untuk memilih variasi tertentu yang cocok untuk keperluan tertentu yang disebut ragam standar (Subarianto, 2000).
Sikap penutur juga menciptakan keberagaman Bahasa Indonesia. Sikap ini sering disebut dengan ragam bahasa atau gaya bahasa yang ditentukan oleh umur penutur, kedudukan pokok persoalan yang sedang dibicarakan, dan tujuan informasi yang disampaikan.
Gaya bahasa akan berbeda ketika memberikan laporan kepada atasan, memarahi orang, membujuk pacar, maupun menulis surat kepada orangtua.
Ragam bahasa baku dapat berupa: ragam bahasa baku tulis dan ragam bahasa baku lisan. Beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya keragaman bahasa, diantaranya adalah faktor budaya atau letak geografis, faktor ilmu pengetahuan, faktor sejarah.
Ragam Bahasa Indonesia dibagi menjadi 3 jenis yaitu: a) berdasarkan media, b) berdasarkan cara pandang penutur c) berdasarkan topik pembicaraan.

a. Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan media
Ditinjau dari media atau sarana yang digunakan untuk menghasilkan bahasa, ragam bahasa terdiri,
1) Ragam bahasa lisan
2) Ragam bahasa tulis
Ragam bahasa baku lisan didukung oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan kalimat. Namun, hal itu tidak mengurangi ciri kebakuannya. Walaupun demikian, ketepatan dalam pilihan kata dan bentuk kata serta kelengkapan unsur-unsur di dalam kelengkapan unsur-unsur di dalam struktur kalimat tidak menjadi ciri kebakuan dalam ragam baku lisan karena situasi dan kondisi pembicaraan menjadi pendukung di dalam memahami makna gagasan yang disampaikan secara lisan.
Pembicaraan lisan dalam situasi formal berbeda tuntutan kaidah kebakuannya dengan pembicaraan lisan dalam situasi tidak formal atau santai. Jika ragam bahasa lisan dituliskan, ragam bahasa itu tidak dapat disebut sebagai ragam tulis, tetapi tetap disebut sebagai ragam lisan, hanya saja diwujudkan dalam bentuk tulis. Oleh karena itu, bahasa yang dilihat dari ciri-cirinya tidak menunjukkan ciri-ciri ragam tulis, walaupun direalisasikan dalam bentuk tulis, ragam bahasa serupa itu tidak dapat dikatakan sebagai ragam tulis. Kedua ragam itu masing-masing, ragam tulis dan ragam lisan memiliki ciri kebakuan yang berbeda.
Bahasa yang dihasilkan melalui alat ucap manusia (organ of speech) dinamakan ragam bahasa lisan, sedangkan bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya, dinamakan ragam bahasa tulis. Jadi dalam ragam bahasa lisan, kita berurusan dengan lafal, dalam ragam bahasa tulis, kita berurusan dengan bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya.
Ciri-ciri ragam lisan:
1) Memerlukan orang kedua/teman bicara;
2) Tergantung situasi, kondisi, ruang & waktu;
3) Tidak harus memperhatikan unsur gramatikal, hanya perlu intonasi serta bahasa tubuh.
4) Berlangsung cepat;
5) Sering dapat berlangsung tanpa alat bantu;
6) Kesalahan dapat langsung dikoreksi;
7) Dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik wajah serta intonasi
Dalam penggunaan ragam bahasa baku tulis makna kalimat yang diungkapkannya tidak ditunjang oleh situasi pemakaian, sedangkan ragam bahasa baku lisan makna kalimat yang diungkapkannya ditunjang oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan unsur kalimat. Oleh karena itu, dalam penggunaan ragam bahasa baku tulis diperlukan kecermatan dan ketepatan di dalam pemilihan kata, penerapan kaidah ejaan, struktur bentuk kata dan struktur kalimat, serta kelengkapan unsur-unsur bahasa di dalam struktur kalimat.
b. Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan cara pandang penutur
Berdasarkan cara pandang penutur, ragam bahasa Indonesia terdiri dari beberapa ragam diantaranya adalah:
1) Ragam dialek
Contoh: 'Gue udah baca itu buku.
2) Ragam terpelajar
Contoh: 'Saya sudah membaca buku itu.'
3) Ragam resmi
Contoh: 'Saya sudah membaca buku itu.'
4) Ragam tak resmi
Contoh: 'Aku udah baca buku itu.'
5) Kesalahan tidak dapat langsung dikoreksi;
6) Tidak dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik muka, hanya terbantu dengan tanda baca.
c. Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan topik pembicaraan
Berdasarkan topik pembicaraan, ragam bahasa terdiri dari beberapa ragam diantara nya adalah:
1. Ragam bahasa ilmiah
2. Ragam hukum
3. Ragam bisnis
4. Ragam agama
5. Ragam sosial
6. Ragam kedokteran
Menurut Bachman (1990), ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara.
1) Ragam Bahasa (RB)
2) Cara Pandang Penutur
3) Ragam Dialek
4) Ragam Pendidikan (Baku dan tidak baku)
5) RB menurut Sikap Penutur (faktor Usia, Kedudukan, Sikap, Pokok Persoalan, Tujuan Penyampaian Informasi)
6) Media
7) RB Media Lisan, seperti (Cakapan, Pidato, kuliah, atau Panggung).
8) RB Media Tulisan seperti (Teknis, UU, Catatan, atau Surat)
9) Topik Pembicaraan
10) Ragam Hukum
11) Ragam Bisnis
12) Ragam Sastra
13) Ragam Kedokteran
14) Jurnalistik
15) Ragam Ilmiah




No comments:

Post a Comment

Contact Us

Name

Email *

Message *

Back To Top