MODUL MATEMATIKA
1.
Menentukan jenis-jenis bilangan
2.
Menentukan Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dan Faktor Persekutuan Terbesar
(FPB) dari beberapa bilangan
3.
Konsep himpunan
a.
Menjelaskan definisi himpunan
b.
Menjelaskan definisi himpunan kosong
c.
Menjelaskan operasi pada himpunan
4.
Konsep fungsi
a.
Menjelaskan definisi fungsi
b.
Menjelaskan beberapa macam fungsi
5.
Menjelaskan konsep fungsi linier
6.
Menjelaskan konsep persamaan linier
7.
Menentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan linier dua variabel
8.
Menentukan himpunan penyelesaian persamaan kuadrat
9.
Menentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan linier
10.
Menentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan kuadrat
Pokok
Materi
1.
Bilangan
2.
Aljabar
a.
Himpunan
b.
Fungsi
c.
Fungsi linier
d.
Persamaan linier
e.
Sistem persamaan linier dua variabel
f.
Persamaaan kuadrat
g.
Pertidaksamaan linier
h.
Pertidaksamaan kuadrat
A.
Bilangan
Bilangan
termasuk objek matematika yang digunakan untuk perhitungan, pengukuran, dan pelabelan.
Bilangan merupakan istilah yang tidak didefinisikan (undefined term).
Simbol atau lambang yang digunakan untuk mewakili suatu bilangan disebut angka.
Contoh angka (digit) adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9.
Berikut
ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam operasi hitung pada bilangan:
1.
Penjumlahan dan pengurangan berada pada tingkat yang sama.
2.
Perkalian dan pembagian berada pada tingkat yang sama.
3.
Operasi perkalian dan pembagian lebih tinggi tingkatannya daripada operasi penjumlahan
dan pengurangan sehingga harus dikerjakan terlebih dahulu.
4.
Apabila terdapat operasi hitung campuran setingkat, maka yang harus dikerjakan
terlebih dahulu adalah yang terletak sebelah kiri.
5.
Apabila dalam operasi hitung campuran terdapat tanda kurung, maka yang terlebih
dahulu dikerjakan adalah operasi hitung yang terletak pada tanda kurung.
Bilangan
terkecil yang merupakan kelipatan dari beberapa bilangan disebut Kelipatan
Persekutuan Terkecil (KPK).
Bilangan
terbesar pada faktor persekutuan beberapa bilangan disebut Faktor Persekutuan
Terbesar (FPB).
Contoh:
Tentukan FPB dan KPK dari 18 dan 24!
Penyelesaian:
Faktor-faktor
dari 18 adalah 1, 2, 3, 6, 9, 18.
Faktor-faktor
dari 24 adalah 1, 2, 3, 4, 6, 8, 12, 24.
Faktor-faktor
persekutuan dari 18 dan 24 adalah 1, 2, 3, 6.
Dengan
demikian, FPB dari 18 dan 24 adalah 6.
Kelipatan 18 adalah 18, 36, 54, 72, 90,
108, 126, 144, 162, 180, …
Kelipatan 24 adalah 24, 48, 72, 96, 120,
144, 168, 192, …
Kelipatan
persekutuan dari 18 dan 24 adalah 72, 144, 216, …
Dengan
demikian, KPK dari 18 dan 24 adalah 72.
B.
Aljabar
1.
HIMPUNAN
Definisi:
Suatu
himpunan adalah suatu kumpulan objek yang terdefinisi dengan baik. Dari
definisi di atas, hal yang perlu ditekankan adalah kata-kata terdefinisi
dengan baik. Maksud dari kata-kata tersebut adalah bahwa ketika kita akan
menentukan apakah suatu kumpulan objek disebut himpunan atau tidak, dapat
terlihat dengan mudah bahwaanggota-anggotanya (disebut juga elemen atau unsur)
termasuk dalam himpunan itu atau tidak. Untuk penulisan himpunan itu sendiri
sebenarnya ada beberapa metode untuk menuliskannya. Namun, dalam modul ini
hanya akan memakai metode mendaftar semua anggotanya di antara dua tanda kurung
kurawal dan masing-masing anggotanya dipisahkan oleh tanda koma. Untuk penamaan
himpunan biasanya digunakan huruf besar(huruf kapital) sedangkan untuk penamaan
anggotanya digunakan huruf kecil. Misalnya jika π₯ adalah anggota dari himpunan
π,
maka kita tuliskan sebagai π₯ ∈ π.
Namun jika π₯
bukan
anggota dari himpunan π, maka kita tuliskan
sebagai π₯ ∉ π.
Contoh:
1)
Suatu himpunan yang memuat bilangan-bilangan 1, 2, 3, 4, 5, dan 6
dituliskan
sebagai {1,2,3,4,5,6}.
2)
Himpunan {1,6,
{mawar}, {3,4,5}} terdiri dari empat anggota, yaitu bilangan 1, bilangan 6, {mawar}, dan {3,4,5}.
Dalam
hal contoh himpunan bilangan, berikut akan diberikan beberapa contoh himpunan
bilangan yang sering digunakan.
1)
Himpunan bilangan asli, β = {1,2,3, 4 … }
2)
Himpunan bilangan cacah ditulis {0,1,2,3,4 … }
3)
Himpunan bilangan bulat, β€ = {… , −3, −2, −1,0,1,2,3,
… }
4)
Himpunan bilangan rasional (β) adalah himpunan semua
bilangan yang berbentuk
π π dengan π dan π adalah bilangan bulat, serta
π ≠ 0. Contoh bilangan rasional,
yaitu 1
2, 3, dan 26
7.
2,75 juga termasuk bilangan rasional. Contoh lainnya, yaitu bilangan desimal
berulang seperti 2,3535353535… .
5)
Himpunan bilangan irasional adalah himpunan bilangan bukan rasional. Contohnya,
√3 dan Ο.
6)
Himpunan bilangan real (β) merupakan gabungan dari
himpunan bilangan rasional dan himpunan bilangan irasional. Suatu bilangan
rasional dapat direpresentasikan ke dalam bilangan desimal di mana pola
bilangan di belakang koma berulang mengikuti suatu pola, sedangkan bilangan
irasional tidaklah demikian.
7)
Himpunan bilangan kompleks, β = {π§ = π + ππ | π, π ∈ β} dengan
π = √−1.
Selain
contoh himpunan di atas, dikenal pula himpunan kosong (empty set)
yang didefinisikan sebagai berikut.
Definisi:
Suatu
himpunan yang tidak mempunyai anggota disebut himpunan kosong dan dinotasikan
dengan ∅
atau
{}.
Untuk
memperjelas pemahaman kita mengenai himpunan kosong ada baiknya kita pahami
penjelasan berikut.
{∅} adalah
himpunan yang memuat himpunan kosong. Himpunan ini hanya mempunyai satu
anggota. Perhatikan bahwa kita boleh menuliskan ∅ ∈ {∅},
namun tidak benar bahwa ∅ ∈ ∅.
Selanjutnya,
kita akan belajar mengenai relasi dua himpunan dan belajar mengenai
kardinalitas (banyaknya anggota) suatu himpunan.
Definisi:
Dua
himpunan dikatakan sama jika keduanya memiliki anggota-anggota yang
sama. Jika himpunan π sama dengan himpunan π,
maka kita tuliskan π = π.
Jika kedua himpunan tersebut tidak sama, maka dituliskan π ≠ π.
Sebagai
ilustrasi, perhatikan contoh berikut.
Himpunan
{5,7,8} sama
dengan himpunan {7,8,5}.2)
Himpunan β
tidak
sama dengan himpunan β, yakni β ≠ β.
Definisi:
Jika
himpunan π
memiliki
anggota yang berhingga banyaknya, maka dikatakan bahwa π adalah himpunan hingga.
Jika π himpunan hingga, maka
banyaknya anggotanya disebut sebagai kardinalitas dari πΏ dan dinotasikan dengan |π|.
Sebagai
contoh, himpunan {2,
3, 5, 7} memiliki kardinalitas 4. Jadi,
|π| = 4.
Selanjutnya
kita akan membahas dua relasi yang penting antardua himpunan, yakni subset dan
proper subset.
Definisi:
Misalkan
π suatu himpunan. Suatu
himpunan π
dikatakan
himpunan bagian (subset) dari π jika setiap anggota dari π adalah anggota dari π dan dinotasikan sebagai π ⊆ π.
Suatu subset π
dari
π
dikatakan proper subset dari π jika π ≠ π dan dinotasikan sebagai π ⊂ π.
Untuk
memperdalam pemahaman kita mengenai subset dan proper
subset,
marilah kita pahami contoh berikut.
1)
Himpunan π
= {1, 2, 3} adalah subset dari himpunan π =
{1,2,3, {3,4}},
namun himpunan {1,2,3}
bukan
subset dari himpunan {2,3,4} atau {2,3}.
2)
Himpunan {1,2,5}
adalah
proper subset dari {−6,0,1,2,3,5}. Namun
untuk
sebarang himpunan π, himpunan bagian π bukanlah proper subset dari π
Selanjutnya
untuk pembahasan operasi pada himpunan, pada modul ini dibatasi pada operasi
gabungan (union), irisan (intersection), selisih (difference),
komplemen (complement), dan perkalian.
Definisi:
Misalkan
π dan π adalah himpunan.
1)
Gabungan dari πdan π,
dinotasikan π
∪ π, adalah suatu
himpunan yang terdiri dari anggota-anggota di π atau di π,
atau di keduanya, yakni π ∪ π = {π₯ | π₯ ∈ π atau π¦ ∈ π}.
2)
Irisan dari π
dan
π,
dinotasikan π
∩ π, adalah suatu
himpunan yang terdiri dari anggota-anggota π dan anggota-anggota π,
yakni π ∩
π = {π₯ | π₯ ∈ π dan π¦ ∈ π}.3) Selisih dari π dan π,
dinotasikan π\π,
adalah himpunan unsur-unsur (anggota) yang berada di π namun tidak berada di π.
Dengan kata lain kita membuang unsur-unsur π yang berada di π.
Jika π subset
dari
π, maka π\π disebut juga sebagai komplemen
dari π
di
π dan dinotasikan sebagai ππ .
4)
Perkalian dari π dan π,
dinotasikan π
× π, adalah himpunan
semua pasangan (π₯, π¦) yang mungkin di mana π₯ ∈ π dan π¦ ∈ π,
yakni π × π = {(π₯, π¦)| π₯ ∈ π dan π¦ ∈ π}.
Selanjutnya,
untuk memperdalam pemahaman kita mengenai gabungan, irisan, subset, proper
subset, selisih, komplemen, dan perkalian pada himpunan, perhatikan
contoh-contoh berikut.
Misalkan
π = {1,2,3,4,5,6,7,8,9,10}, π΄ = {1,2,6},
dan π΅ = {2,3,7}.
Maka
1)
Gabungan dari π΄
dan
π΅ adalah π΄ ∪ π΅ = {1,2,3,6,7},
2)
Irisan dari π΄
dan
π΅ adalah π΄ ∩ π΅ = {2},
3)
Selisih dari π΄
dan
π΅ adalah π΄\π΅ = {1,6},
4)
Komplemen dari π΄ adalah π΄π = {3,4,5,7,8,9,10},
5)
Perkalian dari π΄ dan π΅ adalah π΄ × π΅ =
{(1,2), (1,3),
(1,7), (2,2), (2,3), (2,7), (6,2), (6,3), (6,7)}.
2.
FUNGSI
Setelah
Anda mempelajari materi konsep dasar himpunan, maka selanjutnya muncul
pertanyaan: “Jika kita mempunyai dua himpunan tak kosong, dapatkah kita mendefinisikan
relasi antar keduanya?”.
Jawabannya
adalah dapat. Perhatikan dan pahami dengan saksama
definisi
fungsi atau pemetaan berikut.
Definisi:
Misalkan
π΄ dan π΅ adalah himpunan. Sebuah fungsi
atau pemetaan dari π΄ ke B adalah suatu hubungan
(asosiasi) antar anggota dari dua himpunan tersebut. Lebih tepatnya yaitu untuk
setiap anggota dari π΄ terdapat tepat satu anggota
dari π΅.
Jika
π suatu fungsi dari π΄ ke B, maka dapat dituliskan π: π΄ → π΅.
Himpunan
π΄ disebut sebagai domain dari
π sedangkan himpunan π΅
disebut
sebagai kodomain dari π.
1)
Misalkan π:
β€ → β€ didefinisikan oleh π(π₯) = π₯2 untuk setiap π₯ ∈ β€.
Perhatikan bahwa ada anggota dari kodomain yang tidak mempunyai pasangan dari
domain.
2)
Kardinalitas dari suatu himpunan adalah suatu fungsi pada himpunan dari
himpunan hingga. Yakni, |
|: {Himpunan Hingga} →
{0} ∪ β.
Perhatikan bahwa kita memerlukan angka 0 pada kodomain karena
himpunan kosong juga merupakan anggota domain.
3)
Bentuk π(π₯) =
1(π₯−1)
tidak
mendefinisikan suatu fungsi dari β ke β karena π tidak terdefinisi untuk π₯ = 1.
Selanjutnya,
apabila ditanyakan apakah domain alami itu? Domain alami adalah domain
terbesar yang membuat suatu fungsi menjadi terdefinisi. Perhatikan contoh 3) di
atas. Agar π
merupakan
suatu fungsi, maka harus ada pembatasan (restriksi) pada domain, yakni
β diretsriksi
menjadi π = {π₯ ∈ β | π₯ ≠ 1}.
A.
Beberapa Macam Fungsi
1.
Fungsi Konstan
Definisi:
Misal
π΄ dan π΅ adalah sebarang himpunan.
Misal π adalah suatu fungsi dari
himpunan π΄
ke
himpunan π΅
atau
π: π΄ → π΅.
Jika setiap anggota himpunan π΄ dipasangkan pada hanya satu
anggota himpunan π΅, dengan kata lain
range mempunyai satu anggota atau π
π = {π} dengan π ∈ π΅,
dengan kata lain π(π₯) = π, ∀π₯ ∈ π΄ maka fungsi π disebut fungsi konstan.
2.
Fungsi Identitas
Definisi:
Misalkan
π΄ adalah sebarang himpunan.
Misal π adalah fungsi dari himpunan π΄ ke π΄ atau π: π΄ → π΄.
Jika setiap anggota himpunan π΄ dipasangkan oleh π kepada dirinya sendiri,
dengan kata lain π(π₯) = π₯,
∀π₯ ∈ π΄,
maka fungsi π
disebut
fungsi identitas.
1.
Terdapat beragam jenis bilangan, yaitu bilangan asli, bilangan cacah, bilangan
bulat, bilangan rasional, bilangan irasional, bilangan real, dan bilangan
kompleks. Ada juga bilangan pecahan, bilangan desimal, bilangan prima, dan
bilangan komposit.
2.
Misalkan π΄
dan
π΅ adalah himpunan. Sebuah fungsi
atau pemetaan dari π΄ ke B adalah suatu hubungan
(asosiasi) antar anggota dari dua himpunan tersebut. Lebih tepatnya
yaitu untuk setiap anggota dari π΄ terdapat
tepat satu anggota dari π΅. Jika π suatu fungsi dari π΄ ke B, maka dapat
dituliskan π:
π΄ → π΅.
Himpunan π΄
disebut
sebagai domain dari π sedangkan himpunan π΅ disebut sebagai kodomain dari
π.
3.
Suatu fungsi π(π₯) disebut fungsi linier
apabila fungsi itu ditentukan oleh π(π₯) = ππ₯ + π,
dimana π ≠ 0, π dan π bilangan konstan dan grafiknya
berupa garis lurus.
4.
Persaman adalah kalimat terbuka yang mengandung hubungan (relasi) sama dengan.
Sedangkan persamaan linier adalah suatu persamaan yang pangkat tertinggi dari
variabelnya adalah satu atau berderajat satu. Bentuk umum: ππ₯ + π = 0; π, π ∈ β, π ≠ 0.
5.
Bentuk umum sistem persamaan linier dua variabel: (ππ₯ + ππ¦ = 0)
( ππ₯ + ππ¦ = 0)
6.
Bentuk umum persamaan kuadrat: ππ₯2 + ππ₯ + π = 0; π, π, π ∈ β; π ≠ 0.
Untuk
mencari penyelesaian persamaan kuadrat bisa dengan cara memfaktorkan,
melengkapkan kuadrat sempurna, dan rumus ABC.
7.
Bentuk umum pertidaksamaan linier: ππ₯ + π(π
)0; π, π ∈ β, π ≠ 0
dengan
(π
) = salah satu relasi
pertidaksamaan (<,
>, ≤, ≥)
8.
Bentuk umum pertidaksamaan kuadrat: ππ₯2 + ππ₯ + π(π
)0; π, π, π ∈
β; π ≠ 0 dengan
(π
) = salah satu relasi
pertidaksamaan (<,
>, ≤, ≥)
No comments:
Post a Comment